Rabu, 23 Mei 2012

Medium Pertumbuhan Mikroba


PERCOBAAN I
MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROBA

BAB I
PENDAHULUAN

I.1  Latar Belakang
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiseluler, pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel perorganisme, dimana ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada organisme uniseluler yang disebut pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel, yang berarti juga pertambahan jumlah organisme. Umur suatu sel ditentukan setelah pembelahan sel selesai. Sedangkan umur kultur ditentukan dari waktu atau lamanya inkubasi. Ukuran sel tergantung dari kecepatan pertumbuhan. Semakin baik zat nutrisi di dalam substratnya mengakibatkan pertumbuhan sel semakin cepat ( Asrie, 2010).
Mikroorganisme dapat berkembangbiak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrisi yang diisyaratkan oleh mikroba misalnya Karbon, karbondioksida, Nitrogen, sulfur, fosfor, oksigen serta mineral-mineral dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya,  pada Aspek ini dapat mencakup suhu, pH dan tekanan osmotik. Faktor ini tidak secara langsung berhubungan dengan kebutuhan nutrisi. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut  medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan  mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan, agar  mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam  medium, maka diperlukan persyaratan  tertentu yaitu diantaranya bahwa  didalam  medium harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba. Oleh karena hal tersebut, maka diadakan praktikum ini guna menambah keterampilan dan pengetahuan kita mengenai cara pembuatan medium pertumbuhan mikroba.
I.2  Tujuan
Adapun tujuan  pelaksanaan praktikum  ini  adalah Untuk mengetahui cara dan komposisi  pembuatan  medium TEA dan PDA
1.3 Waktu Dan Tempat Percobaan
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 5 januari 2012, pukul 09.00-12.30,  di laboratorium biologi dasar FMIPA universitas hasanuddin makassar.

BAB II
TINAUAN PUSTAKA
Medium adalah  bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau didalamnya. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba.Sebenarnya tidak ada satu macam medium pun yang cocok untuk setiap cendawan berbeda- beda. Beberapa cendawan dapat tumbuh dengan baik pada setiap macam medium yang mengandung beberapa bahan organik, cendawan yang lain memerlukan zat-zat kimia tertentu. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Hadiotomo,1993).
Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk membiakkan mikroorganisme, karena memiliki daya dukung yang tinggi terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakkannya (Setiawan, 2006).
Bahan-Bahan Media Pertumbuhan
        Menurut Dwidjoseputro (1994), bahan-bahan media  pertumbuhan terdiri atas :
1.      Bahan dasar
·      Air (H2O) sebagai pelarut
·      Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45 oC.
·      Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis mikroba yang mampu menguraikannya dibanding agar.
·      Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme autotrof obligat.
2.      Nutrisi atau zat makanan
Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element.
·         Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atau anorganik esuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik.
·         Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
·       Vitamin-vitamin.
3.      Bahan tambahan
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba non-target/kontaminan.
4.      Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media
·       Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diasuk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam
·         Peptone, peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.
·         Meat extract. Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta dan daging sapi.
·         Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex).
·         Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunkan dalam amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%.
  Menurut Zaraswati Dwyana dan Asadi Abdullah (2011), medium dapat diklasifikasikan berdasarkan atas susunan kimia, konsistensi dan fungsinya.
1.      Klasifikasi Medium Berdasarkan Susunan Kimianya
a.       Medium alamiah, yaitu   medium yang tersusun dari bahan-bahan alamiah seperti : touge, wortel, tomat dll.
b.      Medium semi alamiah, yaitu medium yang tersusun atas bahan-bahan alamiah dan sintesis, contoh : Potato Destros Agar, Touge Ekstak Agar dan lain-lain.
c.       Medium sintetik, yaitu medium yang susunan kimianya dapat diketahui dengan pasti, medium ini biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan mikroba. Misalnya : Sabouroud destros agar.
2.      Klasifikasi Medium Berdasarkan Konsistensinya
a.       Medium cair (liquid medium), yaitu medium yang berbentuk cair, tidak diberi agar, contoh : Nutrien Broth.
b.      Medium padat (solid medium), yaitu medium yang diberi agar, sehingga pada suhu kamar mengeras. Medium ini dapat dibuat tegak atau miring (misalnya medium agar tegak, medium agar miring).
3.      Klasifikasi Medium Berdasarkan Fungsinya
a.       Medium diperkaya (enrichment medium), yaitu medium yang ditambah zat-zat tertentu (misalnya serum, darah, eksrak tumbuh-tumbuhan dan lain-lain), sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba heterotrof tertentu. Tujuannya untuk mengaktifkan mikroba tersebut.
b.      Medium selektif (selective medium), yaitu medium yang ditambahzat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain, misalnya medium yang mengandung Kristal violet pada kadar tertentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi pertumbuhan bakteri gram negatif.
c.       Medium diferensiasi (diferensiasi medium), yaitu medium yang ditambahkan zat kimia tertentu yang menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan atau mengadakan perubahan tertentu sehingga dapat dibedakan tipe-tipenya (misalnya medium agar darah dapat dipakai untuk membedakan bakteri hemolotik dan nonhemolotik).
d.      Medium penguji (assay medium), yaitu medium dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian vitamin-vitamin, asam-asam amino, antibiotik dan lain-lain.
e.       Medium untuk perhitungan jumlah mikroba, yaitu medium spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah bakteri, Actinomycetes, dan lain-lain.
f.       Medium umum, yaitu medium yang dapat digunakan untuk menumbuhkan semua mikroba misalnya Nutrien Agar, PDA, dsb.
g.      Medium khusus, yaitu medium untuk menentukan pertumbuhan mikroba dan kemampuannya mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu.
Menurut Setiawan (2010), terdapat beberapa  persyaratan tertentu bagi media, agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembangbiak didalam media tersebut,yaitu:
a.       Dalam keadaan  steril, artinya sebelum diinokulasimikroorganisme tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme lain yang tidak diinginkan. 
b.      .Harus mengandung unsur hara yang dibutuhkan untuk  pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme.
c.       Mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme. Pada dasarnya semua media kultur adalah cair, semisolid, dansolid. Medium yang cair dan tidak mengandung agen solid disebut medium cair (medium broth). Medium cair yang ditambah dengan agen solid yang disebut agar menghasilkan medium  solidatau semisolid. Agar merupakan ekstrak dari rumput laut yangmerupakan karbohidrat kompleks yang penyusun utamanya yaitugalaktosa dan tidak mengandung nutrisi

BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1. Alat      
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Pisau, Cawan petri, Nerac ohaus, Labu erlemenyer, Gelas ukur, Sendok tanduk, Bunsen, Gegep, Corong dan  Batang pengaduk.                                           
III.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : Touge, Agar, Sukrosa , Aquades, Kentang, Detrosa, kapas dan aluminium foil
III.3. Cara Kerja
            Touge Ekstak Agar
1.        Batang touge  disiapkan dan dipotong-potong kecil.
2.        Touge ditimbang dengan menggunakan neraca ohaus yang dilapisi dengan aluminium foil sampai 5 gr.
3.        Touge yang telah ditimbang dibersihkan dengan air.
4.        Touge yang telah dibersihkan dimasukkan  kedalam labu erlemenyer kemudian diberi aquades sebanyak 50 ml.
5.        Touge direbus sampai mengeluarkan sari lalu kemudian diambil ekstraknya dengan mengguanakan kertas saring yang diletakkan diatas corong.
6.        Jika hasil saringan tidak mencukupi 50 ml maka ditambahkan dengan aquades sampai mencapai 50 ml.
7.        Larutan touge dicampur dengan agar sebanyak 1 gr dan sukrosa sebanyak 3 gr yang sebelumnya ditimbang dengan menggunakan neraca ohaus kemudian diaduk.
8.        Larutan tersebut kemudian dipanasakan samapai mendidih sambil diaduk.
9.        Ditutup dengan kapas yang sebelumnya debungkus dengan aluminium foil.
10.    Diinkubasi dalam lemari es.
Potato Destrosa Agar
1.        Kentang disiapkan dan dipotong-potong dadu kecil.
2.        Kentang ditimbang sebanyak 10 gr dengan menggunakan neraca ohaus yang dilapisi dengan aluminium foil.
3.        Kentang  yang telah ditimbang dibersihkan dengan air.
4.        Kentang yang telah dibersihkan  dimasukkan kedalam labu erlemenyer kemudian diberi air aquades sebanyak 50 ml.
5.        Kentang direbus sampai mengeluarkan sari lalu kemudian diambil ekstraknya dengan mengguanakan kertas saring yang diletakkan diatas corong.
6.        Jika hasil saringan tidak mencukupi 50 ml maka ditambahkan dengan aquades sampai mencapai 50 ml.
7.        Larutan kentang dicampur dengan agar sebanyak 1 gr dan destros sebanyak 0,75 gr yang sebelumnya ditimbang dengan menggunakan neraca kemudian mengaduknya.
8.        Larutan tersebut kemudian dipanasakan samapai mendidih sambil diaduk.
9.        Ditutup dengan kapas yang dibungkus dengan aluminium foil.
10.    Diinkubasi dalam lemari es.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Pengamatan





                                            TEA                                 PDA
IV. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini medium yang dibuat adalah yang berasal dari PDA dan TEA. Dimana semua medium tersebut termasuk ke dalam jenis medium umum. Medium umum adalah medium yang dapat ditumbuhi oleh mikroorganisme secara umum. Umum dalam hal ini berarti semua jenis mikroorganisme mempunyai kemungkinan untuk tumbuh di dalam medium-medium tersebut.
Hasil pengamatan dalam pembuatan TEA dan PDA ini akan menghasilkan media yang akan digunakan sebagai media mikroba. Media TEA dan PDA pada saat masih panas akan berbentuk cairan yang kental kemudian setelah dingin akan menjadi padatan hal ini desebabkan karena adanya pemberian agar.
TEA  dan  PDA  merupakan medium semi alamiah. Media merupakan tempat dimana tejadi perkembangan organisme. Organisme menyerap senyawa karbon, karbondioksida, Nitrogen, sulfur, fosfor, oksigen serta mineral-mineral dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa  touge dan  kentang  harus di potong  kecil dan dadu  agar senyawa karbon  pada touge dan kentang dapat keluar dan menyatu dengan air sehngga menjadi kaldu. Semakin kecil permukaan, maka semakin besar daya osmosisnya. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substratyang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan.
Tauge ekstrak agar (TEA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (tauge) dan bahan sintesis (Sukrosa dan agar). TEA digunakan untuk menumbuhkan khamir dan kapang.
Fungsi bahan yang digunakan pada medium TEA :
- Tauge : Sebagai sumber vitamin, nitrogen organik dan senyawa karbon.
- Sukrosa : sebagai sumber gula dan energy
- Agar : Untuk memadatkan medium TEA.
- Aquadest : Untuk melarutkan agar, sukrosa, dan tauge.
Potato dextrose agar (PDA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur.
Fungsi bahan yang digunakan pada medium PDA :
- Kentang : sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energy
- Dextrose : sebagai sumber gula dan energy
- Agar : Untuk memadatkan medium PDA.
- Aquadest : Untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang.

BAB V
PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :
TEA dan PDA termasuk medium semi alamiah dimana pembuatan medium semi alamiah bahan umum yang digunakan yaitu agar untuk merapatkan medium dan aquadest sebagai pelarut. Bedanya pada medium Tauge ekstrak agar menggunakan tauge dan sukrosa sebagai sumber makanan bagi mikroba, pada medium Potato dextrose agar menggunakan kentang dan dextrose.
V.2. Saran
            Asisten seharusnya professional dalam  melakukan  praktikum  (asisten seharusnya juga memakai jas praktikum).

1 komentar: