Jumat, 02 November 2012

PENYAKIT HATI DAN OBATNYA

Setiap penyakit sudah tentu ada obat penyembuhnya kecuali bagi orang2 yang tidak ingin sembuh atau ingin selamanya penyakit itu bersarang dalam dirinya.Penyakit hati juga bisa disembuhkan dengan jalan mendekatkan diri kepada Allah dan senantiasa menjauhi larangan Allah.
Ada juga penyakit hati yang tidak ada obatnya yaitu,bagi orang2 yang mendustakan agama Allah,ini obatnya kalau orang2 tesebut sadar dengan apa yang dilakukannya dan mau menerima agama yang benar dari Allah,seperti dalam Al quran surat Al Baqarah ayat 10 yang artinya.” Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.,Yang mana maksud dari ayat ini adalah,ada rasa dengki dan iri tehadap sesuatu apakah itu terhadap orang lain atau terhadap Agama Allah.
Dan yang menderita penyakit ini biasanya disebut munafik ,dimana dia mengaku islam padahal dia kufur.Sebagai umat islam, kita tentu sudah tau bagaimana yang dikatakan orang munafik dan tidak perlu terlalu di jabarkan dalam tulisan ini,yang jelas penyakit ini adalah satu penyakit kronis,yang obatnya hanya dengan jalan bertaubat.
Dalam hal ini yang ingin di bahas adalah bagian dari peyakit yang sudah di tentukan Allah swt.
1.Penyakit Syubhat,inilah satu penyakit dimana penderitanya senantiasa merasa ragu akan kekuasaan Allah hingga si penderita menerima kekukfuran dan kemunafikan,sebaiknyalah kita berlindung kepada Allah terhindar dari penyakit ini. Penyakit syubhat, ini lebih parah daripada penyakit syahwat. Karena penyakit syahwat masih bisa diharapkan sembuh, bila syahwatnya sudah terlampiaskan. Sedangkan penyakit syubhat, tidak akan dapat sembuh, kalau Allah tidak menanggulanginya dengan limpahan rahmat-Nya. Dan adapun orang yang didalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada)." (At-Taubah : 125)
2.Penyakit Syahwat,mengenai penyakit ini Allah berfirman dalam surat Al hzab ayat 32 yang artinya “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik. Yang dimaksud dengan "tunduk" di sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian kepada orang bertindak yang tidak baik terhadap mereka, sementara yang dimaksud dengan "dalam hati mereka ada penyakit" ialah: orang yang mempunyai niat berbuat serong dengan wanita, seperti melakukan zina.Untuk semua inilah Allah wasiatkan kepada kaum wanita untuk tidak tunduk atau lemah dalam berbicara,sebab kelemahan ini akan bisa di manfaatkan oleh orang2 yang dirinya sudah terkena virus penyakit syahwat ini,maka sebaiknyalah kita lebih banyak berzikir dan berlindung kepada Allah semoga terhindar dari segala bentuk penyakit hati dan jenisnya.
Sebenarnya apa yang menyebabkan timbulnya penyakit hati dalam diri seorang umat manusia antara lain :
1. Syirik,dalam artian mempersekutukan Allah dengan yang lain atau lebih mempercayai sesuatu di banding Allah yang Maha dari segala yang Maha,atau meminta pertolongan kepada selain Allah misalnya ke pada pohon2 besar atau benda2 lain yang di anggap keramat.Padahal sebagai umat islam sadar bahwa memohon itu hanya kepada Allah dan minta perlindungan dari hati yang penuh ragu,karena keraguan dapat membuat hati kita tercabik2 dan mengakibatkanseorang manusia tidak mempunya hati dan hisupe seperti binatang ternak.,“atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).(al furqaan 44).Kalau sudah demikian halnya maka manusia tersebut hidup sama denrajatnya dengan binatang ternak,dan bisa saja binatang lebih terhormat dari manusia itu sendiri.Sebab binatang tidak hidup dengan akal dan iman serta akidah,subhanallah semoga kita terlindung dari hal2 demikian.
2.Perbuatan maksiat,perbuatan maksiat ini bisa berkarat dalam hati dan akan menjadi penyakit yang akut,hingga dapat membuat sipenderita tidak dapat melihat,tidak bisa mendengar,dan tidak bisa merasakan kebenaran dan kesalahan,dan tidak sanggup lagi menggunakan pikirannya secara wajar,dan penderita itu ibarat segumpal daging yang didalamnya terkandung urat nadi dan darah,Allah Ta’ala berfirman “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik(Al_Maidah 13).
Apabila hati telah terkena virus maksiat,maka ia akan hancur berkeping2 sehingga dia tidak lagi menyukai kebaikkan,peringatan dan dakwah, ilmu dan sebagainya,dan penderita akut yang seperti ini tak ubahnya bagai seekor sapi yang hobbynya hanya mencari kesenangan semata.Dan Allah jelas2 memperingatkan hambanya yang terkena penyakit ini dalam surat Al A’raaf 175-176 yang artinya “
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.(175) Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.(176)
3.Lalai,penyakit ini hampir dapat dikatakan menimpa siapa saja hamba2 Allah,tidak pilih kasih apakah dia hidup dikota metropolitan maupun di desa yang terpencil,ulama,da’i dan para orang2 gede senantiasa sering terkena penyakit hati yang satu ini.Mungkin kita pernah bertemu ataupun berhadapaan langsung dengan orang yang selalu mendengar perintah dan mendengar khutbah atau nasihat,tapi itu belum tentu dapat merubah semua tingkah lakunya sehari2,ini terjadi karena kelalaiannya,dan lalai dari mengingat Allah.Dalam Al-quran di jelaskan tentang masalah ini dalam surat Al Anbiya : 97 -98
“Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim"(97). Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya.(98)
Dari ayat itu sudah dapat di gambarkan bagaimana seorang yang lalai,dan menurut Abu Hurairah ra. “orang yang lalai ialah orang yang masuk kedalam mesjid tetapi jenggotnya di gayuti oleh syeitan.dan dipaksa untuk memandangi langit-langit atap mesjid,tapi bukan untuk mengingat Allah”.
Bagaikan seorang aktivis yang hidupnya hanya di isi bernyanyi2 dan bernari2 memainkan berbagai alat musik atau membaca majalah2 cabul,maka kalau sedang sholat hatinya akan merasa gelisah dan letih.
Dan masya Allah, sungguh malang orang-orang yang lalai memelihara dan menjaga hatinya, sehingga menjadi qalbun maridh (hati yang sakit). Ibarat cermin, ia adalah cermin yang tidak terawat, sehingga penuh noktah-noktah (titik-titik) hitam. Mulanya mungkin hanya satu noktah, namun dari hari ke hari noktah itu terus bertambah dan bertambah. Akibatnya, setiap benda sebagus apa pun yang disimpan di mukanya akan tampak lain pantulan bayangannya. Setidak-tidaknya bayangan benda itu tampak buram dan lebih buruk daripada aslinya. Apalagi yang bercermin di depannya, siapa pun dia, niscaya akan merasa kecewa. Ini karena sebagus dan serapi apa pun dandanannya, bayangan yang terpantul dari cermin akan tampak buruk dan kusam.Sebenarnya masih banyak lagi sebab2 yang dapat merusak dan mencabik2 hati manusia selain hal yang tiga itu,,ada yang namanya takabur(merasa dirinya paling mampu dari orang lain) atau ujub atau sombong yang kesannya kagum akan diri sendiri,dimana ujub itu terjadi karena,merasa dirinyalah yang paling hebat dan perkasa seperti si Firaun karena sombongnya dia binasa.
Riya,dengki dan iri serta lebih memilih dunia juga termasuk dalam penyakit hati,yang dengan cara mendekatkan diri kepada Allah penyakit itu akan sembuh,dan berusaha dan berjanjilah untuk senantiasa dekat kepada Allah dan minta perlindungan dari Allah agar terhindar dari segala jenis penyakit hati,baik yang kronis maupun yang tidak kronis.
Sebab kalau hati sedikit saja sudah rusak,kalau tidak cepat di sembuhkan akan semakin parah,rusaknya dan akan menjadikan hati itu mati.Apa yang paling membimbangkan kita ialah apabila hati mati, kerana inilah kemusnahan yang amat besar terhadap manusia. Matinya hati adalah bencana dan malapetaka besar yang bakal menghitamkan seluruh kehidupan di dunia dan akhirat. Inilah ujian apabila kita lalai dan hendaklah kita coba mengobati dan membersihkan hati kita. Kegagalan kita menghidupkan hati akan dipertanggung jawabkan oleh Allah Subhanahu Wataala di akhirat kelak.
Untuk mencegah terjadinya semua itu,mulailah kita sama2 untuk menata dan mengobati hati yang sakit sedini mungkin, dengan cara zikurrullah dan senantiasa dekat dengan Allah,dalam keadaan berdiri atau duduk,maupun berbaring, diwaktu pagi dan sore.Seperti yang ada dalam surat al imran ayat 191”yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Hati yang sehat dalam pandangan Allah Azza wa Jalla tiada lain adalah hati yang selamat (qalbun salim). Ia tidak ubahnya laksana cermin yang bening dan bersih, sehingga bayangan yang terpantul darinya akan persis sebagaimana benda yang ditaruh di mukanya. Tampak jelas, apa adanya, dan indah. Siapa saja yang bercermin di depannya, niscaya akan merasakan kepuasan karena tidak merasa "didustai" oleh sang cermin.
Semoga Allah memberikan kita semua qalbun salim,dan terhindar dari qalbun maridh (hati yang sakit).Wallahualam,segala yang benar datang dari Allah dan yang salah dari penulis.

surat untuk ukhti

(Di bawah ini adalah surat terbuka dari seorang ikhwan di negeri Pangeran Charles, ditujukan kepada seluruh muslimah yang peduli terhadap nasib umat)
Tulisan ini tidak menyamaratakan semua muslimah. Saya sadar masih banyak muslimah shalihah di luar sana yang kedekatannya dengan Allah tak perlu diragukan lagi. Sebagai seorang muslim, saya pun menyadari bahwa diri ini masih jauh dari sempurna.
Namun izinkanlah saya menulis ditujukan kepada siapa pun yang berkepentingan dengan isi surat ini,
Ya Ukhti,
Mengapa kau katakan “Aku tak bisa memakai kerudung atau jilbab karena aku takut orang akan memandangiku karena gaya berpakaianku”?
Tetapi mengapa kau malah pergi keluar rumah setengah telanjang atau hanya memakai baju ketat, terlihat murahan, dan bahkan ada 1000 laki-laki yang memandangmu serta seluruh bagian tubuhmu yang harusnya kau tutup rapat? Bagaimana mungkin hal ini tidak membuatmu risih?
Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata, “Hal yang paling tidak kusukai adalah apabila ada laki-laki yang memandangiku dan aku pun juga tidak suka memandang mereka.”
Cobalah renungkan! Apakah jauh lebih baik terlihat murah seperti seonggok daging berjalan sebagaimana dilakukan oleh wanita-wanita non muslim? Ataukah jauh lebih baik terlihat berbeda, suci, shalihah, dan terhormat dengan memakai kerudung dan jilbab?
Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata, “Hal yang paling tidak kusukai adalah apabila ada laki-laki yang memandangiku dan aku pun juga tidak suka memandang mereka.”
Ya ukhti…
Mengapa kau suka bergunjing tentang saudara-saudaramu sesama muslim selama berjam-jam tanpa lelah? Tapi mengapa ketika waktunya mengkaji Islam, beribadah dan beramal shalih, tiba-tiba engkau terdiam, canggung, enggan dan malas?
Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “bergunjing itu seperti memakan daging saudara sendiri.”
Ya ukhti,
Mengapa di zaman Rasulullah dan para sahabat dulu, banyak perempuan cerdas dan shalehah yang mampu mendidik anak-anaknya untuk mengenal Tuhannya, mencintai Nabinya serta menjadikan mereka generasi-generasi muslim yang tangguh?
Tetapi mengapa sekarang sulit sekali menemukan sosok perempuan sekualitas itu? Mengapa yang ada sekarang adalah sosok perempuan yang mengarahkan anak-anaknya ke jalan haram semisal pamer aurat, berdansa-dansi dengan non mahrom dan kemaksiatan lainnya?
Mengapa saat ini sulit sekali menemukan sesosok ibu yang bisa menanamkan keimanan pada anak-anaknya, taat beribadah dan menjadi generasi berkualitas?
Ya Allah….tolonglah kami…
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengingatkan, “Wanita itu dinikahi karena 4 hal yaitu kecantikan, kekayaan, keturunan dan agama. Pilihlah karena agamanya maka kamu akan beruntung.”
Allah pun berfirman, “Jika kamu tidak menyembah dan taat pada-Ku, maka Aku akan menggantinya dengan sekelompok orang yang mereka itu cinta dan taat pada-Ku dan Aku pun mencintai mereka.”
(Ya ukhti, dekatilah para wanita yang masih belum paham Islam dan ajaklah mereka untuk memahami dien Islam ini karena dari merekalah nantinya akan lahir generasi-generasi penerus risalah dien yang mulia ini. Anakmu akan berinteraksi dengan anak mereka, begitu pun sebaliknya, anak mereka akan berinteraksi dengan anak-anakmu. Dan buatlah interaksi yang terjadi itu berdasarkan Islam dan syariatnya)
Semoga ridho Allah selalu menyertaimu.

Selasa, 30 Oktober 2012

101 Alasan Mengapa saya Berjilbab


101 Alasan Mengapa saya Berjilbab
  1. Menjalankan syi’ar Islam.
  2. Berniat untuk ibadah
  3. Menutup aurat terhadap yang bukan muhrim.
  4. Karena saya ingin ta’at kepada Allah yang telah menciptakan saya, menyempurnakan kejadian, memberi rizki, melindungi, dan menolong saya.
  5. Karena saya ingin ta’at kepada Rasul-Nya, pembimbing ummat dengan risalah beliau.
  6. Untuk memperoleh Ridho Allah (InsyaAllah).
  7. Merupakan wujud tanda bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada putus.
  8. Seluruh ulama sepakat bahwa hukum mengenakan jilbab itu wajib.
  9. Agar kaum wanita menutup auratnya.
  10. Bukan karena gaya-gayaan.
  11. Bukan karena mengikut trend.
  12. Bukan karena berlagak sok suci.
13. Lebih baik sok suci dari pada sok zholim ^_^ .
14. Tidak sekadar bermaksud agar berbeda dari yang lain.
15. Meninggikan derajat wanita dari belenggu kehinaan yang hanya menjadi objek nafsu semata.
16. Jilbab cocok untuk semua wanita yang mau menjaga dirinya dari objek nafsu semata.
17. Saya ingin menjadi wanita solihah.
18. Saya tengah berusaha mencapai derajat teqwa.
19. Jilbab adalah pakaian taqwa.
20. Jilbab adalah identitas wanita muslimah.
21. Diawali dengan mengenakan jilbab, saya ingin menapak jalan ke surga.
22. Menjauhkan diri dari azab panasnya api neraka di hari kemudian.
23. Istri-istri Rasulullah berbusana muslimah.
24. Para sahabiah (sahabat Rasulullah yang wanita) juga berbusana muslimah.
25. Mereka merupakan panutan seluruh muslimah, begitu juga saya.
26. Semoga Allah memberikan kepada kita balasan jannah yang sama seperti mereka.
27. Untuk meninggikan izzah Islam.
28. Untuk meninggikan izzah (kemuliaan) diri sebagai wanita (muslimah).
29. Jilbab lebih melindungi diri.
30. Membuat saya lebih merasa aman.
31. Menjaga diri dari gangguan lelaki usil.
32. Menjaga diri dari obyek pandangan lelaki yang hanya ingin ‘cuci mata’.
33. Menjaga diri dari objek syahwat lelaki.
34. Menjaga diri dari mata lelaki yang jelalatan.
35. Menjaga diri dari tangan-tangan usil yang ingin menjamah.
36. Menghin dari zina mata dan zina hati.
37. Merupakan pencegahan dari perbuatan zina itu sendiri.
38. Jilbab dapat menghindari saya dari sikap-sikap yang negatif.
39. Jilbab dapat menghapus keinginan-keinginan yang menyimpang.
40. Membuat saya lebih bersahaja.
41. Membuat saya lebih khusyu’.
42. Mejauhkan saya dari perbuatan dosa (insyaAllah).
43. Membuat saya malu bila berbuat dosa.
44. Mendekatkan saya pada Allah.
45. Mendekatkan saya pada Rasulullah.
46. Mendekatkan saya pada nabi-nabi-Nya.
47. Mendekatkan saya pada sesama muslim.
48. Mendekatkan saya pada ajaran Islam.
49. Membuat saya tetap ingin belajar tentang Islam.
50. Membuat saya selalu merasa haus akan ajaran Islam.
51. Membuat saya tetap ingin menjalankan ajaran Islam.
52. Ajaran Islam berlaku sepanjang masa, tidak ada yang kuno.
53. Berjilbab bukan sesuatu yang kuno.
54. Mengatakan berjilbab itu kuno berarti telah menggugat otoritas Allah.
55. Allah Yang Maha Mengetahui lebih tahu apa yang terbaik bagi ummat-Nya.
56. Berjilbab, berarti menandakan kemajuan penerapan ajaran Islam di masa kini.
57. Merupakan satu barometer telah terbentuknya suatu lingkungan yang Islami.
58. Membedakan diri dari penganut agama lain.
59. Memudahkan dalam pengidentifikasian sesama saudari seiman.
60. Memperkuat tali silaturahmi dan ukuwah sesama muslimah.
61. Menghilangkan keraguan saya bila ingin menyapa saudari muslimah.
62. Memudahkan menanamkan rasa sayang-menyayangi sesama saudara/saudari seiman.
63. Membuat saya lebih terlihat anggun.
64. Membuat saya terlihat menyenangkan.
65. Membuat saya lebih terlihat wanita.
66. Tidak terlihat seperti laki-laki.
67. Membuat saya selalu berada dalam lingkungan yang Islami.
68. Jilbab menjaga saya dari pergaulan yang salah.
69. Memudahkan saya, dengan ijin Allah, mengenal lelaki yang salih.
70. Wanita yang baik (salihah) dengan lelaki yang baik (salih) pula.
71. Mudah-mudahan saya diberi jodoh lelaki yang salih.
72. Jodoh merupakan urusan Allah.
73. Dengan keta’atan pada Allah, Allah akan memberikan kemudahan-Nya.
74. Memudahkan saya dalam beraktifitas..
75. Membuat lebih mudah bergerak.
76. Jilbab menjagaku sehingga tidak terlihat lekuk-lekuk tubuh
77. Sangat repot bila memakai pakaian wanita seperti trend saat ini (yang ketat).
78. Saya tidak suka memakai celana jeans.
79. Celana jeans yang ketat dapat menyebabkan kanker rahim karena suhu di sekitar rahim tidak beraturan.
80. Menghemat waktu dalam berpakaian.
81. Menghemat waktu dalam berhias.
82. Tidak perlu repot-repot selalu berusaha mengikuti trend mode yang berkembang.
83. Menghemat biaya untuk membeli pakaian yang sedang trend.
84. Menghemat biaya untuk membeli make up.
85. Melindungi kulit wajah dari make up yang dapat merusak kulit.
86. Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
87. Meminimalkan penyakit kanker kulit.
88. Sengatan matahari dapat mengurangi kelembaban kulit sehingga kulit jadi kering.
89. Meminimalkan munculnya bintik-bintik hitam pada permukaan kulit akibat perubahan pigmen di usia tertenu.
90. Melindungi rambut dari debu-debu yang berterbangan.
91. Debu-debu itu dapat mengotori rambut dan menyebabkan rambut mudah rontok yang berakibat kebotakan.
92. Menuntun saya untuk hidup lebih sederhana.
93. Menghindari hidup yang konsumtif.
94. Membuat diri tidak silau dengan kemegahan dunia dan segala perhiasannya.
95. Membuat saya lebih memikirkan hal lain selain mode dan perhiasan.
96. Menempatkan wanita menjadi subjek dalam proses pembangunan ummat.
97. Lebih mudah dalam menabung.
98. Memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah haji.
99. Memiliki kesempatan lebih banyak untuk berinfaq dan sedekah.
100. Itu berarti lebih banyak beramal untuk bekal di hari kemudian.
101. Membuat saya merasa menjadi wanita seutuhnya.

Sebenarnya, pasti alasannya lebih dari 101, lebih banyak dari itu.

Siapa Bilang Ukhti Tidak Cantik?

CANTIK....
Bagi sebagian wanita, Beberapa orang mungkin mempunyai persepsi beda-beda tentang cantik.
Bahkan ada yang bilang kalau cantik itu relatif. Itu benar.
Tapi saya tambahkan sebait puisi beriku sebagai Motivasi:


Menjadi wanita itu kehendak Tuhan
Menjadi Cantik itu relatif
Menjadi muslimah itu anugrah
Tetapi menjadi muslimah yg sholehah itu PILIHAN !

---------------------------------------------------------

Namun, seiring dengan maraknya produk-produk kecantikan di TV. Kita jadi berpikir kalau yang di sebut wanita cantik itu adalah yang seperti model di produk kecantikan tersebut. Berkulit putih, berhidung mancung, berbibir tipis, dan semua yang tampak pada si model.

Sehingga terciptalah image, bahwa wanita yang berkulit gelap, hidungnya mancung ke dalam dan berbibir tebal itu adalah wanita yang jelek.

Ukhti, jika sekarang kamu merasa kalau wajahmu gak cantik. Cobalah pandang kembali wajahmu ke cermin. Lihatlah betapa Allah telah menyempurnakan bentuk wajahmu. Bayangkanlah jika seandainya Allah menciptakan lubang hidungmu bukan menghadap ke bawah, tapi ke depan. Bisa ukhti bayangkan apa yang terjadi jika ada lalat dan nyamuk yang terbang nyasar ke dalam hidung mu. Atau jika Allah menciptakan lubang hidung mu menghadap ke atas, bisa dibayangkan jika musim hujan tiba, Ukh. Hidung kita akan menampung air hujan yang turun dari langit.

Atau bisa kamu bayangkan jika Allah menciptakan sepasang matamu ditaruh dijidat atau telingamu hanya sebelah. Wah, bentuknya pasti gak karuan rupa. Jangankan manusia yg melihatnya, hantupun juga akan takut melihatnya...hihi..

Sungguh Maha Suci Allah atas semua ciptaan-Nya. Karena Allah sendiri yang bersumpah dalam firman-Nya :

“ Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. ” (QS. At-Tin: 4)

Sungguh, mudah bagi Allah menciptakan seluruh wanita di dunia ini dengan wajah yang cantik semua. Tapi dengan begitu, kita jadi sama. Tidak ada yang menjadi pembedanya. Kita jadi sulit mengenal jika wajah kita sama semua, Ukh....

Allah ingin menciptakan keindahan di dunia ini, dengan banyak perbedaan di dalamnya....

Maka biarlah kita menjadi salah satu yang indah itu, Ukh. Dengan segala perbedaan di antara kita....

Aku jadi teringat dialog salah seorang sahabatku dengan mamanya beberapa tahun yang lalu.

“ Ma, hidung Aya kok pesek sih? Gak kayak temen-temen Aya yang lain. Aya jadi keliatan jelek. ”


Waktu itu mamanya ketawa, dan bilang :


“ Aya harus bersyukur karena di beri hidung sama Allah. Coba bayangin kalo Aya gak di kasih hidung sama Allah? Trus siapa yang bilang kalau hidung pesek itu jelek? Buktinya banyak kok yang hidungnya mancung tapi kelihatan jelek. Sedangkan Aya, walaupun pesek tapi cantik. Aya anak mama yang paling cantik.. ”

Ya jelas aja mama bilang kalo aku adalah anaknya yang paling cantik, karena adek-adeknya 'kan cowok semua.

Tapi waktu itu Aya serasa melambung ke langit, karena di puji oleh mama. Dan ketika Aya beranjak dewasa, Aya tau mamanya hanya ingin membuat Aya merasa selalu bersyukur atas pemberian-Nya.

Yaa Ukhti, Syukur. Itulah perasaan yang harus kita miliki. Bukan perasaan minder dan sedih.

Bersyukurlah, karena Allah menciptakan mu dengan sempurna. Bersyukurlah, karena banyak yang telah Dia beri pada mu, pada kita. Bahkan jika kita mencoba menghitung nikmat-Nya, tidak akan cukup waktu kita untuk menghitungnya.

Bersyukurlah Ukhti....Seperti yang Dia katakan padamu :

“ Jika engkau bersyukur kepada-Ku, niscaya akan Ku tambah nikmat-Ku kepadamu. Namun jika engkau mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku amat pedih. ” (QS. Ibrahim : 7)

Aku pun jadi teringat dengan ucapan salah seorang temanku beberapa waktu lalu,

“aku ini jelek, pasti nggak ada ikhwan yang mau jadi suami ku.”

Tapi ternyata, 4 bulan sesudahnya dia menikah. Subhanallah..

Masyaallah Ukh....jika ada pikiran suudzon kepada Allah terlintas di dada dan otakmu tentang bentuk wajahmu ,maka Ingatlah kembali janji-Nya pada kita,

“ ....perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik..... ” (QS. An-Nur : 26)


Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya, Ukh....

Di ayat itu, Allah tidak berfirman kalau perempuan-perempuan yang cantik untuk laki-laki yang baik.

Bukan, Ukh...bukan cantik....tapi baik !

Maka perbaikilah diri kita dengan akhlak Qur’ani, bukan malah mempercantik diri dengan make-up tebal seperti wanita-wanita jahiliyah di zaman Rasulullah dulu.

Percayalah, Ukh..! Laki-laki itu datang bukan karena kecantikan, kekayaan dan kepandaianmu.

Bukan, Ukhti...!! tapi karena Allah lah yang menggerakkan hatinya untuk mengkhitbahmu, untuk menyempurnakan setengah agama bersama-sama denganmu.

maka tunggulah janji Allah itu, karena janji Allah akan pasti datangnya.

Kalaupun tidak di dunia ini, insyaallah... Allah mempertemukanmu dengannya di alam yang abadi....alam yang tidak ada keburukan di dalamnya....hanya ada keindahan....

insyaallah....

Jadi, jangan merasa minder atau sedih jika ada yang mengatakan kalau wajahmu gak cantik, Ukhti

Karena Allah yang menjamin, bahwa Dia telah menciptakanmu dengan sebaik-baiknya bentuk.

Dan bila rasa sedih itu masih ada karena seisi dunia menganggapmu bukanlah wanita yang cantik, dengarkanlah kembali firman-Nya yang dapat menenangkan hatimu....

“ Dan janganlah kamu merasa lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati. Sebab kamu paling tinggi derajatnya, jika kamu orang yang beriman. ” (QS. Ali ‘Imran : 139)

Percayalah, Ukhti.. Beratnya timbangan amalanmu di Hari Akhir nanti tidak lah di tentukan dengan seberapa banyak orang di dunia ini yang menganggap kamu cantik. Tapi seberapa banyak orang di dunia ini yang menganggap kamu baik. Insyaallah, mereka akan menjadi saksi di hadapan Allah atas semua amal kebaikanmu....

Insyaallah....

Untuk yang terakhir, izinkan aku mengutip salah satu kalimat dari sebuah buku yang pernah ku baca:

“ Semua bunga itu cantik. Tidak ada bunga yang tidak cantik, walaupun mekar dengan cara yang berbeda-beda. ”


Subhanallah, kita semua cantik Ukhti !
Dan semoga, kita bukan hanya cantik, tapi juga baik.....
Sebuah renungan untukku, untukmu, untuk kita semua.
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci....

Minggu, 15 Juli 2012

Pewernaan Atau Pengecatan Mikroba


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
            Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan (Jimmo, 2008).
Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana. Istilah ”pewarna sederhana” dapat diartikan dalam mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja (Gupte, 1990). Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif). Faktor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi, peluntur warna , substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Suatu preparat yang sudah meresap suatu zat warna, kemudian dicuci dengan asam encer maka semua zat warna terhapus. sebaliknya terdapat juga preparat yang tahan terhadap asam encer. Bakteri-bakteri seperti ini dinamakan bakteri tahan asam, dan hal ini merupakan ciri yang khas bagi suatu spesies (Dwidjoseputro, 1994).
Teknik pewarnaan warna pada bakteri dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu pengecatan sederhana, pengecatan negatif, pengecatan diferensial dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad- jasad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan sederhana. Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan di antara sel-sel microbe atau bagian-bagian sel microbe disebut teknik pewarnaan diferensial. Sedangkan pengecatan struktural hanya mewarnai satu bagian dari sel sehingga dapat membedakan bagian-bagian dari sel. Termasuk dalam pengecatan ini adalah pengecatan endospora, flagella dan pengecatan kapsul.(waluyo,2010)
Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena tidak mengadsorbsi atau membiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme. Zat warna mengadsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga kontras mikroba dengan sekelilingnya dapat ditingkatkan. Penggunaan zat warna memungkinkan pengamatan strukur seperti spora, flagela, dan bahan inklusi yng mengandung zat pati dan granula fosfat (Entjang, 2003)
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Rizki, 2008). 
Oleh sebab itu praktikum ini dilakukan. Pada pecobaan ini hanya ada dua cara yang kita lakukan untuk mengamati bakteri yakni pengecatan negatif dan pengecatan gram.
I.2  Tujuan Percobaan
  Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur mikroba terutama pada bentuknya.
I.3  Waktu Dan Tempat Percobaan
Praktikum dilaksanakan pada hari kamis tanggal 5 januari 2012, pukul 16.00-16.30,  di laboratorium biologi dasar FMIPA universitas hasanuddin makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

          Semua jenis mikroorganisme mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan (Sutedjo, 1991).
          Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Cristhian Gram pada tahun 1844. Dengan metode ini bakeri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya sehingga pengecatan gram tidak bias dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Micoplasma sp. (Tryana S.T,  2008).         
          Pengecatan dan pewarnaan merupakan salah satu cara untuk mengamati sel-sel bakteri. Untuk membedakan berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat digunakan pewarna sederhana. Istilah ”pewarna sederhana” dapat diartikan dalam mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa). Sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif). Faktor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi, peluntur warna , substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Preparat yang sudah meresap suatu zat warna, kemudian dicuci dengan asam encer maka semua zat warna terhapus. Sebaliknya terdapat juga preparat yang tahan terhadap asam encer. Bakteri-bakteri seperti ini dinamakan bakteri tahan asam, dan hal ini merupakan ciri yang khas bagi suatu spesies (Dwidjoseputro,1994).
          Sejumlah besar koloni bakteri dan fungi menarik perhatian oleh warnanya yang mencolok, disebabkan karena terjadi eksresi zat warna ke dalam medium atau fermentasi sel. Kemampuan membentuk zat warna terfiksasi secara genetik, dan demikian merupakan penanda khusus. Bentuk-bentuk pewarna mudah dikenal dan ditentukan identitasnya, zat warna dapat merupakan derivat dari berbagai kelas; karotenoid zat warna fenazin, zat warna pirol, azakuinon dan antosian (Hans,1994).
          Zat warna adalah senyawa kimia berupa garam-garam yang salah satu ionnya berwarna. Garam terdiri dari ion bermuatan positif dan ion bermuatan negatif. Senyawa-senyawa kimia ini berguna untuk membedakan bakteri-bakteri karena reaksinya dengan sel bakeri akan memberikan warna berbeda. Perbedaan inilah yang digunakan sebagai dasar pewarnaan bakteri. Sel-sel warna dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu asam dan basa. Warna terletak pada muatan positif dari zat warna, maka disebut zat warna basa. Warna terdapat pada ion negatif, maka disebut zat warna asam. Contoh zat warna basa adalah methylen blue, safranin, netral red, dan lain-lain. Anionnya pada umumnya adalah Cl-, SO4-, CH3COO-, COOHCOO‑. Pewarnaan bakteri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : fiksasi, peluntur warna, substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup (Sutedjo,1991).
          Sel-sel warna dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu asam dan basa. Jika warna terletak pada muatan positif dari zat warna, maka disebut zat warna basa. Jika warna terdapat pada ion negatif, maka disebut zat warna asam. Contoh zat warna basa adalah methylen blue, safranin, netral red, dan lain-lain. Sedangkan anionnya pada umumnya adalah Cl-, SO4-, CH3COO-, COOHCOO‑. Zat warna asam umumnya mempunyai sifat dapat bersenyawa lebih cepat dengan bagian sitoplasma sel sedangkan zat warna basa mudah bereaksi dengan bagian-bagian inti sel. Pewarnaan bakteri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : fiksasi, peluntur warna, substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup (Sutedjo,1991).
          Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan, oleh sebab itu pengamatan tanpa pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian sel dengan teliti. Pewarnaan akan menyebabkan bakteri-bakteri tersebut kontras berwarna dengan sekelilingnya, sehingga akan terlihat jelas. Tujuan dari pewarnaan adalah untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas bentuk dan ukuran bakteri, melihat struktur luar dan dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, serta menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas dari bakteri. Bakteri memiliki beberapa bentuk tubuh.
Menurut Volk & Wheeler (1993), Bentuk-bentuk tubuh dari bakteri yaitu:
1. Bentuk bola atau Cocci (tunggal = coccus)
2. Bentuk batang atau bacilli (tunggal = bacillus)
3. Bentuk spiral atau sprilli (tunggal = sprilum)
4. Bentuk koma atau vibrios (tunggal = vibrio)
          Sel–sel bakteri mempunyai muatan yang agak negatif bila pH lingkungannya mendekati netral. Muatan negatif dari sel bakteri akan bergabung dengan muatan positif dari ion zat warna misalnya methylen blue, sehingga selnya akan berwarna. Perbedaan muatan inilah yang menyebabkan adanya ikatan atau gabungan antara zat warna dan sel bakteri (Frobisher,et all,1974)
          Satu sifat penting dari bakteri dalam hubungannya dengan mikrobiologi adalah kemampuan beberapa jenis bakeri untuk memproduksi struktur internal yaitu endospora. Endospora ini umumnya terbentuk secara tunggal dalam sel guna menanggulangi keadaan lingkungan yang kurang baik. Spora yang sudah masak dilepas oleh alam ke lingkungan sekitarnya. Spora-spora ini dapat dilihat di bawah mikroskop fase kontras dan nampak sebagai bagian yang bercahaya terang baik di dalam atau di luar sel. Spora-spora ini tahan terhadap keadaan fisik atau kimiawi yang ekstrim seperti suhu, kekeringan dan bahan-bahan kimia pembasmi kuman dan dapat bertahan dalam keadaan tidur untuk beberapa tahun. Pada saat kondisi pertumbuhan memungkinkan, spora-spora tersebut tumbuh menjadi sel-sel vegetatif normal (Buckle, 1987).
          Escherichia coli termasuk dalam  famili enterobacrericeae yang termasuk gram negatif dan berbentuk batang yang fermentative E.coli hidup didalam jumlah besar didalam usus manusia. Yaitu membantu system pencernaan manusia dan melindunginya dari bakteri pathogen. Akan tetapi pada strain baru dan E.coli merupakan pathogen berbahaya dan menyebabkan penyakit diare dan sindrom diare lanjutan serta hemolitik uremic (hus). Peranan yan menguntungkan adalah dapat dijadikan percobaan limbah di air. Indicator pada level pencemaran air serta mmendeteksi pathogen pada feses manusia yang disebabkan oleh Salmonella Thypi. (Library, 2008).
          Tujuan dari pewarnaan adalah untuk memudahkan melihat mikroba dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk mikroba melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia khas dari bakteri dengan zat warna (Menurut Waluyo, 2008).
Menurut Yulneriwanti (2008), macam-macam pewarnaan terdiri atas:
1.  Pewarnaan negatif
-          Bakteri tidak diwarnai, tapi mewarnai latar belakang
-          Ditujukan untuk bakteri yang sulit diwarnai, seperti spirochaeta
2.  Pewarnaan sedehana
-          Menggunakan satu macam zat warna (biru metilen/air fukhsin)
-          Tujuan hanya untuk melihat bentuk sel
3.   Pewarnaan diferensial
-          Menggunakan lebih dari satu macam zat warna
-          Tujuan untuk membedakan antar bakteri
-          Contoh: Pw. Gram, Pw. Bakteri Tahan Asam
4.   Pewarnaan khusus
-          Untuk mewarnai struktur khusus/tertentu dari bakteri→ kapsul, spora, flagel dll
5.   Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae (filzahazny, 2008).
          Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna krisktal violet dan karenanya akan tampak bewarna ungu tua dibawah mikroskop. Adapun bakteri gram negates akan kehilangan zat Kristal violet setelah dicuci dengan alkohol dan sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat warna air tochsin atau safranin akan tampak merah. Perbedaan warna ini disebabkan olh perbedaan struktur kimiawi dinding selnya (Wakepedia, 2010).        
          Bakteri yang diwarnai dengan metode gram ini dibagi menjadi 2 kelompok, salah satu di antaranya, bakteri gram positif yang mempertahankan zat warna ungu Kristal dan karenanya tampak ungu tua. Kelompok yang lain, bakteri gram negatif, kehilangan ungu Kristal ketika dicucci dengan alkohol dan waktu diberi pewarna tandingan dengan warna merah safranin, tampak bewarna merah (Zubaidah, 2006)
          Adakala suatu perlu diwarnai dua kali setelah zat warna yang pertama (ungu) terserap, maka sediaan dicuci dengan alkohol, kemudian ditumpangi dngan zat warna yang berlainan, yaitu dngan zat warna merah. Jika sediaan itu kemudian kita cuci dengan air lau dengan alkohol maka dua kemungkinan dapat terjadi. Pertama, zat tambahan terhapus, sehingga yang tampak ialah zat warna asli (ungu). Dalam hal ini sediaan (bakteri) kita sebut gram positif. Kedua zat warna tambahan (merah) bertahan hingga zat warna asli tidak tampak. Dalam hal ini sediaan (bakteri) jika kita katakana gram negatif (Dwioseputro, 1984)
BAB III
METODE PERCOBAAN

III.1 Alat
          Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : Gelas objek, Jarum ose, , Gegep, Bunsen  dan Pipet tetes
III.2 Bahan
         Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : Isolat, tinta cina, Alkohol 70% , Tissue,  Bunsen, Biakan murni., Akuades , Larutan Hucker’s cristal violet (gram A), Larutan Mordan Lugol’s iodine (gram B), Larutan alcohol aseton (gram C) dan Larutan safranin (gram D)
III.3 Cara kerja
   Pengecatan Negatif
Ø  Semua alat dan bahan yang akan dipakai disiapkan pada saat praktikum.
Ø  Tangan dan Gelas objek dibersihkan dengan alkohol 70% agar bebas mikroba.
Ø  Gelas objek dilidah apikan.
Ø  Ose bulat dilidah apikan setelah itu tabung reaksi yang berisi isolat kemudian dilidah apikan.
Ø  Isolat diambil dengan menggunakan ose bulat lalu digoreskan pada gelas objek lalu diberikan tinta cina sampai menutupi isolat.
Ø  Dengan menggunakan objek gelas lain, sisi objek gelas disentuhkan pada sampel hingga membentuk sudut 300 kemudian objek gelas tersebut ditarik ke arah yang berlawanan hingga membentuk film tipis.
  Pengecatan Gram
Ø  Semua alat dan bahan yang akan dipakai disiapkan pada saat praktikum.
Ø  Tangan dan gelas objek dibersihkan dengan menggunakan alkohol 70%.
Ø  Preparat olesan bakteri yang disiapkan lalu difiksasi pada pembakar spritus.
Ø  Larutan gram A diteteskan pada gelas objek sebanyak 2-3 tetes, dan dibiarkan  selama 3 menit.
Ø  Cuci dengan air mengalir, kemudian dikeringkan dengan kertas (tissue) secara hati-hati.
Ø  Setelah itu, Larutan gram B diteteskan, dan didiamkan selama 1 menit.
Ø  Dicuci dengan air dan dikeringkan.
Ø  Larutan gram C diteteskan lagi kemudian dicuci dengan air dan sampai luntur dan dikeringkan.
Ø  Larutan gram D diteteskan, kemudian dibiarkan selama  30 detik.
Ø  Dicuci kembali dengan air dan dikeringkan.
Ø  Diamati  dibawah mikroskop.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.      Hasil Pengamatan
             Pengacatan negatif                            pengecatan gram
  



                                                                 
        Sumber Qhiqi, 2011                      Sumber Qhiqi, 2011
  Dengan latar belakang yang gelap              Bakteri negatif
2.      Pembahasan
Pengecatan  Negatif
          Pengecatan negatif bertujuan untuk melihat bakteri dengan latar belakang yang gelap dan dapat dipakai untuk mengukur bentuk dan besarnya bakteri. Selain itu pengecatan negatif merupakan metode yang cepat untuk melihat bakteri. Pada pengecatan negatif suspensi kuman dibuat dalam zat warna nigrosin/tinta cina. Dalam hal ini kuman tidak diwarnai dan tampak sebagai benda-benda terang dengan latar belakang hitam, karena dalam praktikum ini kami tidak melakukan pengamatan dibawah mikroskop maka kami tidak dapat mengetahui tata letak dan bentuk bakteri dari hasil praktikum yang telah kami lakukan.
keuntungannya adalah sel mudah dilihat karena kontras dengan latar belakangnya sedangkan kerugiannya adalah susah dilakukan karena butuh skill dan pengalaman pada waktu menggeser objek glass kedua terhadap objek glass pertama. Kalau terlalu di tekan maka catnya akan terlalu tipis, jika tidak di tekan catnya akan terlalu tebal dan pada akhirnya sulit untuk mengamati sel bakteri (Surya, 2009).
 Pewarnaan Gram
Dan pada hasil pengamatan Nampak warna merah yang menandakan bahwa preparat tersebut adalah bakteri negatif. Pada percobaan menggunakan 4 teknik pewarnaan, teknik pewarnaan. Pertama, menggunakan Gram A yaitu kristal violet, bakteri tampak terwarnai ungu. Fungsi dari gram A adalah sebagai pewarna utama yaitu pewarna yang pertama kali digunakan. Baik bakteri gram positif maupun gram negatif memberikan warna yang sama pada pewarnaan dengan Gram A. Setelah itu, diberikan perlakuan dengan Gram B yaitu iodin. Fungsi dari iodin adalah sebagai mordant atau penguat warna.. Dengan begitu, warna dari kristal violet tetap terjaga. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian Gram C yaitu alkohol, yaitu berfungsi sebagai peluntur warna (dekolorisasi) dan dehidrasi sel. Pada saat itu, di dalam dinding sel bakteri yang tersusun atas selapis sel yang tersusun atas lipid. Lipid tereksitasi dari dinding sel,pori-pori dinding sel bakteri mengembang. Kompleks UK-Y keluar dari sel sehingga sel menjadi tidak berwarna.  Terakhir diberi pewarna tandingan yaitu safranin. Pewarna tandingan dapat masuk  apabila  pewarna utamanya telah keluar dari sel bakteri. Bakteri dapat terwarnai merah.
 
BAB V
PENUTUP

V.1  Kesimpulan
          Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
ü  Pewarnaan mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara yaitu dengan pengecatan gram, dan pengecatan negative.
ü  pewarnaan gram digunakan untuk membedakan antara bakteri gram (+) dan gram (-) dengan lebih dari satu zat warna, sedangkan pewarnaan negative berguna untuk mewarnai latar belakang preparat dan bakteri sendiri tidak terwarnai.
ü  Pada pewrnaan gram hasil yang didapat adalah bakteri gram negative karena Nampak adanya warna merah.
V.2  Saran
          Saran untuk praktikan
·         Diharapkan untuk semua praktikan agar memperhatikan dengan baik pada saat praktikum berlangsung
·         Diharapkan untuk semua praktikan agar dalam pembyatan laporan sementara diusahakan mengerjakan sendiri
·         Diharapkan  untuk semua praktikan agar terlibat dalam pembutan laporan lengkap
Saran untuk asisten
·           Keramahan asisten harus dipertahankan
·           Diharapkan agar asisten mengatur waktu yang efisien agar semua percobaan dapat terlaksanakan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi. 2010.  Pewarnaan Negatif . www.wordpress.com. Diakses pada tanggal 15 Januari 2012. Campalagian
Dwyana Zaraswati, dkk. 2011. Mikroobiologi Dasar. Universitas Hasanuddin. Makassar  
Dwyana Zaraswati, dkk. 2012. Penuntun praktikum Mikroobiologi. Universitas Hasanuddin. Makassar
Firebiology. 2009. Teknik Pewrnaan Mikroorganisme. www.wordpress.com.   Diakses pada tanggal 15 Januari 2012. Campalagian
Surya. 2009. Pengamatan Morfologi. Bakteri.  www.blogspot.com.  Diakses pada tanggal 15 Januari 2012. Campalagian
Qhiqhie. 2010. Pewarnaan Bakteri. www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 15 Januari 2012. Campalagian